Manchester United pada musim 1957-58 memiliki squad yang mumpuni dan
memiliki ambisi besar untuk meraih kesuksean. Selain mengincar gelar
juara di Inggris, United juga ingin membuktikan kekuatan mereka dengan
menaklukan pentas Eropa. Sayang sebuah kecelakaan menghantam United,
kecelakaan tersebut dikenal sebagai Tragedi Munich 1958.
|
Koran Lokal |
Tanggal 6
Februari 1958 hari terburuk dalam sejarah Manchester United terjadi.
Sebuah pesawat terbang milik British European Airways (BEA) yang membawa
para pemain dan staf MU jatuh di Munich. Kejadian bermula saat tim
sedang dalam perjalanan pulang dari Beogard, Yugoslavia, setelah bermain
imbang 3-3 dengan Red Star Belgrade. Karena telah melalui perjalanan
non-stop untuk mengejar waktu kembali ke Inggris, pesawat tersebut harus
berhenti di bandara Riem Munich untuk mengisi bahan bakar terlebih
dahulu.
Setelah mengisi bahan bakar, tim memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan agar tiba tepat waktu di Manchester. Petaka pun
bermula di sini. Pesawat bernama Elizabethan itu sempat gagal take off
sebanyak dua kali karena ada kendala teknis pada mesinnya. Takut bahwa
mereka akan terlambat dari jadwal, Kapten James Thain menolak menginap
di Munich dan memilih melakukan upaya lepas landas untuk ketiga kalinya.
Akhirnya mereka tetap memutuskan mencoba lepas landas untuk ketiga
kalinya meskipun mengetahui ada masalah pada mesin dan salju yang turun
semakin tebal dan menutupi landasan. Beberapa saat setelah mengudara
tiba-tiba pesawat terguncang hebat dan salah satu mesin mendadak mati.
Seluruh isi pesawat panik, bahkan Johhny Berry salah seorang anggota tim
sempat berteriak "Kita akan segera mati".
Pilot berusaha
untuk mengendalikan pesawat namun akhirnya sia-sia. Pesawat tersebut
jatuh menghantam bumi dan meluncur kencang sampai menabrak sebuah rumah
dan truk berisi ban. Bahan bakar pesawat yang penuh segera tersulut oleh
percikan api dan menciptakan sebuah ledakan bola api yang dahsyat.
Kecelakaan maut tersebut menewaskan 23 penumpangnya. Dari 23 nama-nama
tersebut, delapan di antaranya adalah pemain United, tiga official tim,
delapan jurnalis (salah satunya adalah Frank Swift, mantan kiper
Manchester City yang kemudian bekerja di News of the World), dua
penumpang dan dua kru pesawat.
Kejadian.
Bermula saat Tim Busby Babes kembali ke Inggris setelah melakukan
Pertandingan Vs Red Star Belgrade (Slovakia) di Piala Champions. Pemain
terbang ke Inggris Menggunakan Pesawat Airspeed Ambassador milik
penerbangan Britihs Europan Airways (BEA).
|
Sir Matt Busby dengan The Busby Babes |
Untuk sampai ke Inggris Pesawat harus mengisi Bahan Bakar agar sampai
ketujuan. Maka dipilihlah Bandara Munich-Riem dikota Munchen. Setelah
Selesai mengisi Bahan Bakar Pilot 'James Thain' dan Ko-Pilot 'Kenneth
Rayment' mencoba Lepas Landas 2 kali namun gagal, karena bermasalah
dimesin. Karena Jadwal padat Sang Kapten menolak untuk menginap di
Munchen dan memilih Lepas Landas untuk 3 kalinya.
Untuk Lepas Landas ke 3 salju mulai turun dan menyembakan lintasan
berlumpur. Ketika menyentuh lumpur pesawat hilang kendali dan menabrak
Pagar dan berhenti setelah menabrak Rumah warga. Percikan api langsung
menyambar Tanki Minyak yang baru terisi dan menyebabkan menyala api yang
luar biasa besar.
|
Kondisi Pesawat Airspeed Ambossador |
Setelah itu kapten Thain langsung menyuruh semua penumpang menghindar
dari pesawat yang mau meledak, Namun tidak dengan Kiper Harry Gregg, dia
langsung mendekati pesawat dan menolong rekannya yang masih terjebak
didalam pesawat.
Orang pertama yang ditolong Gregg adalah 'Bert Whalley' Salah satu staff
Manutd
namun sayangnya Bert sudah tewas. Harry kembali menunjukan sikap
kepahlawanannya setelah berhasil menolong Bobby Charlton dan Denis
Viollet.
Pilot 'James Thain' Kembali berteriak kepada Harry untuk menjauh dari
pesawat yang mau meledak tersebut. "Lari Tolol !!! Pesawat ini akan
segera meledak" ucap Pilot sambil menolong Ko-Pilot Rayment yang masih
tejepit., Namun tetap dihiraukan oleh Gregg!!
|
The Hero Of Munich "Harry Gregg" |
Karena keberaniannya Harry Gregg dijuluki "Hero Of Munich"
"Aku mencoba menemukan temanku Blanchy, ternyata dia masih hidup namun
keadaanya sangat parah, Lengannya nyaris putus. Disebelahnya (Blanchy)
kutemukan Roger Byrne (Kapten) yang sudah tidak bernyawa.
"Aku berteriak minta tolong kemudian Charlton dan Viollet berdiri,
kutemukan Sir Matt Busby terbaring diluar pesawat dengan kaki terjepit"
Ucap Harry Gregg
|
Koran Lokal "21 Mati, Pesawat MUFC Tabrakan" |
Kejadian Itu merengut 21 Jiwa dari 44 penumpang dalam pesawat tersebut.
Kru Pesawat
- Kennenth Rayment [ Co-Pilot] (3 Minggu Kemudian Meninggal karena Geger Otak)
- Tom Cable [Pramugara]
Pemain Manchester United
- Geoff Bent
- Roger Byrne
- Eddie Colman
- Mark Jones
- David Pegg
- Tommy Taylor
- Liam Whelan
- Duncan Edawards (15 Hari Kemudian Meninngal)
Staff Manchester United
- Walter Crickmer [Sekretaris Klub]
- Tom Curry [Trainer]
- Bert Whalley [Staff Kepelatihan]
Penumpang Lain
- Bela Miklos [Agen Perjalanan]
- Willy Satinoff [Fans/Kerabat Sir Matt Busby]
Masa berduka belum selesai, United
harus menghadapai kenyataan bahwa klub diharuskan tetap berlaga. Kondisi
tim yang tidak siap sempat membuat United ingin mengundurkan diri,
namun Jimmy Murphy asisten Matt Busby bersikeras untuk tetap bertanding
dan berusaha untuk membentuk tim. Hanya dua pemain yang berada dalam
kondisi prima. Murphy bergerak cepat sejumlah pemain direkrut, bahkan ia
berencana utk memboyong Ferenc Puskas dari Madrid, sayang batasan gaji
di Liga Inggris saat itu (17 Pounds) per minggu, sangat jauh dibawah
gaji Puskas yang 800 Pounds per minggu.
Partai perdana setelah
tragedi adalah menjamu Sheffield Wednesday di putaran ke 5 piala FA
tanggal 19 Feb 1958. Karena belum berhasil mengumpulkan pemain, Murphy
tak bisa mengisi formulir susunan pemain kepada panitia, bahkan Stanley
Crowther baru bergabung empat jam sebelum pertandingan dimulai. Krisis
tersebut mengundang simpati, stadion Old Trafford yang dipadati 59.848
penonton diliputi suasana haru, hampir semua supporter menangis dan
mengelu-elukan nama-nama pemain yang tewas di Munich. Dukungan ini
membuat semangat para pemain United tersulut. Sheffield Wednesday adalah
tim yang tangguh pada masa itu, namun akhirnya United tampil beringas
dan berhasil menang dengan skor telak 3-0. Salut!
#GGMU #MUFC
Sampai hari ini pun Tragedi Munich 1958 tetap dikenang oleh pelaku sepakbola di seluruh dunia